Banyaknya kasus penyalahgunaan narkotika dan
obat-obatan berbahaya yang menimpa siswa sekolah dasar, sekolah lanjutan
tingkat pertama, dan sekolah menengah umum di DKI Jakarta membuat para orangtua
murid resah. Dalam kaitan itu, mereka berharap agar ada komunikasi yang lebih
baik antara guru dan murid khususnya soal perilaku anak. Para orangtua juga
meminta aparat kepolisian menangkap para bandar dan pengedar sehingga narkotika
dan obat-obatan berbahaya (narkoba) tidak merusak masyarakat.
Sejumlah orangtua murid yang ditemui di sejumlah
sekolah dasar (SD) di Jakarta mengaku resah karena berita mengenai
penyalahgunaan narkoba tidak pernah berhenti.Kekhawatiran orangtua murid itu
wajar jika melihat data jumlah pemakai narkoba yang terus meningkat terutama di
Jakarta. Menurut Ketua Therapeutic Communities Indonesia (TCI) Inten Soeweno,
dari empat juta korban narkoba di Indonesia, setengahnya ada di Jakarta.
Pernyataan itu diperkuat oleh Direktur Reserse Narkoba
Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Carlo Brix Tewu. Ia
mengatakan, penyalahgunaan narkoba oleh pelajar atau anak usia sekolah memang
tinggi. "Berdasarkan pemantauan kami, kasus bukan cenderung tinggi, tetapi
sudah tinggi. Sudah tingginya itu sejak tahun 2001," kata Carlo.
Data mulai Januari hingga April 2003 menunjukkan,
jumlah kasus yang ditangani Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya mencapai 143
kasus, Kepolisian Resor (Polres) Jakarta Pusat 105 kasus, Polres Jakarta Utara
90 kasus, dan Polres Jakarta Barat 55 kasus. Di Polres Jakarta Selatan tercatat
122 kasus, Polres Jakarta Timur 32 kasus, Polres Bekasi 84 kasus, Polres Depok
lima kasus, Polres Tangerang nihil, dan Kesatuan Pelaksana Pengamanan Pelabuhan
(KP3) Tanjung Priok 30 kasus.
Menurut Carlo, 60-70 persen tersangka penyalah guna
narkoba yang ditangkap jajaran Polda Metro Jaya berusia antara 16 sampai 21
tahun. Dari persentase itu, setengahnya adalah pelajar yang masih aktif
bersekolah. "Sebagian besar adalah pemakai atau pencandu yang tertangkap
saat memakai atau membawa narkoba, bukan pengedar atau bandar," paparnya.
Menurut data yang diperoleh Kompas, sejumlah pengguna
narkoba adalah murid-murid SD. Dalam lima bulan terakhir, antara Januari sampai
Mei 2003, di Jakarta Utara sudah ditangkap 30 pelajar SD yang menggunakan obat-obatan
berbahaya itu (Kompas, 13/5).
Beberapa pelajar yang ditemui mengatakan, pengetahuan
mengenai narkoba mereka dapatkan sejak SD dari berbagai penyuluhan, baik oleh
polisi maupun guru. Dari informasi tersebut, anak-anak kemudian menghindarinya
karena hal itu sangat berbahaya. Namun, banyak pula yang justru penasaran dan
ingin mencoba.
Sejumlah orangtua mengaku akan lebih ketat memantau
perkembangan anak-anaknya, khususnya yang mulai beranjak remaja. "Untuk
mengisi waktu luang setelah sekolah dan bermain, kami undang guru privat bahasa
Inggris. Di sore hari, kami juga mengundang guru mengaji. Saya sendiri sering
menelepon guru dan berkonsultasi," kata Sulis, orangtua murid.
FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NARKOBA
FAKTOR INDIVIDU
• Aspek kepribadian
• Kecemasan dan depresi
• Aspek pengetahuan, sikap dan kepercayaan
• Keterampilan berkomunikasi
• Faktor emosional dan mental.
FAKTOR INDIVIDU
• Aspek kepribadian
• Kecemasan dan depresi
• Aspek pengetahuan, sikap dan kepercayaan
• Keterampilan berkomunikasi
• Faktor emosional dan mental.
FAKTOR SOSIAL BUDAYA
• Kondisi keluarga/orang tua
• Pengaruh teman sebaya
FAKTOR LINGKUNGAN DI SEKOLAH
• Tempat berkumpulnya anak-anak sekolah
• Tidak ada kebijakan di sekolah tentang narkoba
• Tidak ada tata tertib sekolah tentang narkoba
FAKTOR LAIN LINGKUNGAN
- Pengaruh
iklan atau promosi
- Pengaruh
dari orang di lingkungan rumah yang sering berbuat negative
AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA
• Penyakit AIDS
• Paru-paru
• Jantung
• Hepatitis
• Over dosis
• Kriminalitas
• Kekerasan/kejahatan
• Putus sekolah
• Gangguan Jiwa
TANDA-TANDA PENCANDU NARKOBA
Tanda-tanda Fisik
• Mata memerah
• Kulit pucat-kepucatan
• Kelopak mata seperti berat/mengantuk
Tanda-tanda dan Sikap
• Murung, cemas, depresi
• Emosional, perasa, gampang tersinggung
• Mudah tersinggung oleh kritikan ringan
• Mudah marah tanpa sebab
• Tidak perduli dengan perasaan orang lain
• Pelupa, menurunnya daya ingat
• Bermusuhan
• Tanggapan lambat
BAGAIMANA MENOLAK NARKOBA
• Pelajari dahulu apakah rencana temanmu itu baik atau buruk
• Apabila tidak benar, cepat katakan tidak!
• Mengusulkan kegiatan lain
• Bila usulanmu tidak diterima, Pergi!!!
APA YANG DAPAT DILAKUKAN PIHAK SEKOLAH/MADRASAH
• Menilai besar dan luasnya masalah
• Menetapkan dan melaksanakan kebijakan penanggulangan
• Melaksanakan kurikulum pendidikan pencegahan
• Program bantuan/pendukung untuk anak-anak dari TK sampai siswa
• Pendidikan dan pelatihan para guru tentang
pencegahan narkoba
• Partisipasi orang tua
• Pendidikan terpadu antara sekolah
dan masyarakat.
PENCEGAHAN
PENCEGAHAN
• PREVENTIF: ceramah, sosialisasi penanggulangan, pameran, seminar dll.
• PRIMER: konseling, sosialisasi peraturan perundangan dan bahaya penyalahgunaan narkoba, memberikan pelatihan, penyebaran infomasi anti narkoba, meningkatkan kewaspadaan dan kontrol terhadap lingkungan sekolah
• SEKUNDER: Bekerjasama dengan pihak keluarga, tenaga pendidik, peserta didik, kegiatan pendidikan sebaya (peer education), keterampilan sosial (social skill), komite sekolah.
STRATEGI PENCEGAHAN NARKOBA DI SEKOLAH
- Secara
terpadu dalam pelajaran
- Secara
terpadu dalam menejemen sekolah
- Secara
terpadu melalui kegiatan kesiswaan
BAGAIMANA AGAR TIDAK TERJERUMUS KE NARKOBA
- Dapatkan
dahulu informasi/keterangan yang benar tentang bahaya narkoba dari
ahlinya/yang mengetahui, seperti koran, majalah, seminar – seminar, dll
- Persiapan
diri/mental menolak untuk ditawari
- Belajar
berkata menolak/tidak untuk narkoba
- Memiliki
cita-cita dalam hidup dan masa depan
- Lakukan
kegiatan positif, buat pekerjaan yang berguna untuk orang tua dan
lingkungan.
APA YANG DAPAT DILAKUKAN ORANGTUA AGAR ANAK TERBEBAS
DARI NARKOBA
- Ikut
terlibat dalam kegiatan anak-anaknya
- Belajar
untuk berkomunikasi
- Memberi
contoh dalam kehidupan sehari-hari yang baik
- Buat
aturan keluarga yang jelas dan tegas
- Kembangkan
tradisi keluarga dan nilai-nilai agama
- Orang
tua berperan sebagai pembimbing dan pendidik
10 KUNCI MENJADIKAN ANAK SUKSES
1. Menanamkan nilai-nilai agama/spiritual sedini mungkin, untuk menguatkan hati nurani
2. Mengembangkan potensi anak seoptimal mungkin
3. Mengembangkan harga diri
4. Mengajarkan kemampuan untuk bersosialisasi yang efektif
5. Mengajarkan anak untuk menunjukkan rasa kasih sayang dan kembangkan sikap sehat terhadap seksualitas
6. Hidup dalam lingkungan tetangga yang baik
7. Menerapkan standar pekerjaan dan perilaku realitas didukung oleh disiplin yang tepat
8. Ajarkan anak agar mampu dan terampil termasuk keteramhttp://anakbangsa-ku.blogspot.com/2013/02/remaja-narkoba-dan-cara-mencegahnya.htmlpilan mengatasi masalah
9. Tegakkan kemandirian
10. Mengontrol anak waktu menonton TV.
0 komentar:
Posting Komentar