1.Peranan dan Fungsi Bahasa
A.Pengertian Bahasa
Apa itu bahasa? Basaha merupakan suatu bentuk alat
komunikasi manusia yang berupa lambang bunyi melalui alat ucap, dimana setiap
suara yang dikeluarkannya memiliki arti.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahasa dinyatakan
sebagai sistem bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat
untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri.
B.Aspek
Yang Ada Dalam Bahasa
Ada beberapa aspek dalam bahasa yaitu aspek fisik
dan aspek sosial
Aspek Fisik Bahasa :
Aspek fisik bahasa pada dasarnya mencakup tiga
aspek.
1.Bagaimana
bunyi itu dihasilkan (aspek produksi).
2. Bagaimana ciri – ciri bunyi bahasa yang diujarkan
(aspek akustis).
3.Bagaimana bunyi bahasa itu dipahami melalui indra
pendengaran (aspek persepsi bunyi bahasa).
Aspek Sosial Bahasa :
Bahasa mempunyai variasi dan memiliki ragam. Di
dalam lingkungan masyarakat, ada bahasa yang digunakan dan memperlihatkan ciri
keakraban atau keintiman. Bahasa yang ditandai bentuk dan pilihan kata akrab
seperti gue, loe, bete. Berikut termasuk ke dalam ragam intim. Ragam berikutnya
dikenal sebagai ragam konsultatif, yang merupakan ragam bahasa yang digunakan
pada saat guru mengajar di kelas. Cirinya berbeda dengan ragam formal atau
resmi. Ragam lain adalah bahasa yang ditandai ujaran – ujaran baku dan beku
sebagaimana yang terdengar dalam acara ritual dan seremonial.
C.Fungsi
Bahasa
Bahasa selain berfungsi sebagai alat komunikasi
manusia, sarana penyampaian informasi, mengutarakan pikiran, perasaan maupun
gagasan, bahasa juga memiliki beberapa fungsi lainnya seperti :
Untuk tujuan praktis : mengadakan hubungan dalam
pergaulan sehari-hari.
Untuk tujuan artistik : manusia mengolah dan
menggunakan bahasa dengan seindah-indahnya guna pemuasan rasa estetis manusia.
Sebagai kunci mempelajari pengetahuan-pengetahuan
lain, di luar pengetahuan kebahasaan.
Untuk mempelajari naskah-naskah tua guna menyelidiki
latar belakang sejarah manusia, selama kebudayaan dan adat-istiadat, serta
perkembangan bahasa itu sendiri (tujuan filologis).
Sebagai alat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan,
karena tanpa adanya bahasa, maka pengembangan IPTEK pun tidak dapat tumbuh dan
berkembang.
2.Ragam dan Laras Bahasa
A.Pengertian Ragam dan Laras Bahasa
Pengertian Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut
pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara
(Bachman, 1990). Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang
baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di
dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana
resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam
bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Pengertian Laras Bahasa
laras bahasa adalah kesesuaian antara bahasa dan
pemakaianya.dalam hal ini kita mengenal iklan, laras ilmiah,laras populer,laras
featue,laras komik,laras sastra, yang masih dapat di bagi atas laras cerpen,
laras puisi,laras novel, dan sebagainya.
B.Hal
Hal Yang Berhubungan Dengan Ragam Dan Laras Bahasa
1. Hal yang berhubungan dengan penutur/ragam dapat
dibedakan seperti berikut.
a. Latar belakang daerah penutur. Ragam bahasa
Indonesia yang
dipengaruhi oleh latar belakang daerah penuturnya
menimbulkan
ragam daerah atau dialek. Dialek adalah cara
berbahasa Indonesia
yang diwarnai oleh karakter bahasa daerah yang masih
melekat
pada penuturnya.
b. Latar belakang pendidikan penutur. Berdasarkan
latar belakang
pendidikan penutur, timbul ragam yang berlafal baku
dan yang
tidak berlafal baku khususnya dalam pengucapan
kosakata yang
berasal dari unsur serapan asing. Kaum berpendidikan
umumnya
melafalkan sesuai dengan lafal baku. Namun, untuk
yang kurang
atau tidak berpendidikan, pelafalan diucapkan tidak
tepat atau
tidak baku.
c. Situasi pemakaian, sikap, dan hubungan sosial
penutur.
Berdasarkan hal ini, timbul ragam formal,
semiformal, dan
nonformal. Ragam formal digunakan pada situasi resmi
atau
formal, seperti di kantor, dalam rapat, seminar,
atau acara-acara
kenegaraan. Ragam formal menggunakan kosakata baku
dan
kalimatnya terstruktur lengkap. Ragam formal juga
dipakai jika
penutur berbicara pada orang yang disegani atau
dihormati,
misalnya pimpinan perusahaan.
Ragam semiformal dan nonformal biasa dipakai pada
situasi tidak
resmi seperti di warung, di kantin, di pasar, pada
situasi santai, dan
akrab.
d. Ruang lingkup pemakaian atau pokok persoalan yang
dibicarakan
di lingkungan kelompok penutur. Banyak persoalan
yang dapat
menjadi topik pembicaraan dalam kehidupan
sehari-hari. Saat
membicarakan topik tertentu, seseorang akan
menggunakan
kosakata kajian atau khusus yang berhubungan dengan
topik
pembicaraan tersebut.
Beberapa contoh ragam yang merupakan laras
bahasa:
Wacana
tentang teknologi komunikasi:
Banyak situs internet baik di luar maupun di dalam
negeri yang
menyediakan fasilitas ruang obrolan (chatting room)
ini. Salah satu
yang cukup populer di Indonesia adalah milik
detik.com. Agar
percakapan aman dari umum, chatter dapat membuat web
pribadi.
Pembuatannya dapat gratis melalui fasilitas
NBCi.com.
Wacana
yang berhubungan dengan persoalan kesehatan:
Penyakit chikungunya diakibatkan oleh virus yang
ditularkan oleh
nyamuk Aedes aegypti. Virus ini membuat penderita
mengalami
demam tinggi selama lima hari. Setelah mengalami
masa inkubasi
selama tiga hari hingga dua belas hari, penderita
akan jatuh sakit.
Selain demam, penderita juga akan mengalami rasa
ngilu pada
otot, mual hingga muntah.
Wacana
surat kabar:
Lima siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bina
Taruna,
Purwakarta, tewas akibat truk yang mereka tumpangi
terguling di
kawasan Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa
Barat, Rabu
(9/5) sekitar pukul 13.30. Para siswa tersebut
menumpang truk usai
berekreasi ke Waduk Cirata setelah merampungkan
ujian.
Wacana
bergaya sastra:
Grace mengambil payung dari bawah jok tempat duduk
dan
beranjak keluar. Dari arah lapangan, murid-murid
dengan baju
olahraga enggan berteduh. Pakaian mereka sudah sangat
kuyup,
tetapi semangat mereka untuk bermain basket masih
menyala
dalam hujan. Beberapa anak yang tidak bermain
bersorak–sorai
dan bertepuk tangan sembari menyipratkan air yang
berkubang di
tanah dengan kaki mereka.
0 komentar:
Posting Komentar