Kamis, 03 Maret 2016

Virtual Reality



Virtual Reality

Sejarah tentang augmented reality dimulai dari tahun 1957-1962, ketika seorang penemu yang bernama Morton Heilig, seorang sinematografer, menciptakan dan memapatenkan  sebuah simulator yang disebut Sensorama dengan visual, getaran dan bau. Pada tahun 1966, Ivan Sutherland menemukan head-mounted display yang dia claim adalah, jendela ke dunia virtual.

Tahun 1975 seorang ilmuwan bernama Myron Krueger menemukan Videoplace yang memungkinkan pengguna, dapat berinteraksi dengan objek virtual untuk pertama kalinya. Tahun 1989, Jaron Lanier, memeperkenalkan Virtual Reality dan menciptakan bisnis komersial pertama kali di dunia maya, Tahun 1992 mengembangkan Augmented Reality  untuk melakukan perbaikan pada pesawat boeing, dan pada tahun yang sama, LB Rosenberg mengembangkan salah satu fungsi sistem AR, yang disebut Virtual Fixtures, yang digunakan di Angkatan Udara AS Armstrong Labs, dan menunjukan manfaatnya pada manusia, dan pada tahun 1992 juga, Steven Feiner, Blair Maclntyre dan dorée Seligmann, memperkenalkan untuk pertama kalinya Major Paper untuk perkembangan Prototype AR.

Pada tahun 1999,  Hirokazu Kato, mengembangkan ArToolkit di HITLab dan didemonstrasikan di SIGGRAPH, pada tahun 2000, Bruce.H.Thomas, mengembangkan ARQuake, sebuah Mobile Game AR yang ditunjukan di International Symposium on Wearable computer .
Pada tahun 2008, Wikitude AR Travel Guide, memperkenalkan Android G1 Telephone yang berteknologi AR, tahun 2009, Saqoosha memperkenalkan FLARToolkit yang merupakan perkembangan dari ArToolkit. FLARToolkit memungkinkan kita memasang teknologi AR di sebuah website, karena output yang dihasilkan FLARToolkit berbentuk Flash. Ditahun yang sama, Wikitude Drive meluncurkan sistem navigasi berteknologi AR di Platform Android. Tahun 2010, Acrossair menggunakan teknologi AR pada I-Phone 3GS.
Semakin berkembangnya teknologi perangkat lunak dan teknologi informasi di era globalisasi ini, komputer bisa memenuhi kebutuhan manusia untuk belajar, bermain, bekerja dan berpikir. Perkembangan teknologi yang terakhir sudah mencapai tahap virtual reality (VR) yang bisa menjadi sebuah simulasi sebuah kegiatan di dunia virtual. Virtual Reality (VR) atau Realitas Maya adalah teknologi yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan simulasi komputer baik berdasarkan objek nyata maupun animasi. Secara sederhana, Virtual Reality adalah pemunculan gambar-gambar tiga dimensi yang dibangkitkan oleh komputer, yang terlihat nyata dengan bantuan sejumlah peralatan tertentu. Inilah teknologi yang membuat teknologi digital melebur ke dalam dunia nyata.
Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik, tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone.

piranti virtual reality:
- Glove.
piranti masukan yang dapat menangkap gerakan tangan dan mengirim informasi ke sistem.
- Headset.
piranti yang berfungsi untuk memonitor gerakan kepala
- Walker.
piranti yang digunakan untuk memantau gerakan kaki.


Cara kerja sistem virtual reality adalah  Pengguna memperhatikan suatu dunia semu, yang sebetulnya berbentuk gambar-gambar yang bersifat dinamis. Dengan media perangkat headphone atau speaker, pengguna bisa mendengar suara yang realistis. Dengan media headset, glove dan walker, semua gerakan pengguna dipantau oleh sistem kemudian sistem memberikan reaksi yang sesuai. Sehingga seolah-olah pengguna merasakan sedang berada pada situasi yang nyata, dan dapat dirasakan baik secara fisik maupun psikologis.
Perkembangan Virtual Reality semakin lama semakin pesat. Saat ini sudah banyak perangkat virtual yang sudah ada dan siap dikembangkan yang kebanyakan diperuntukkan bagi para gamers, beberapa diantaranya:

1.      VR for G3
Produk ini merupakan headset VR yang diproduksi oleh perusahaan LG yang belum lama ini diluncurkan oleh perusahaan LG bersamaan dengan peluncuran smarthphone terbaru mereka yaitu G3. VR for G3 tidak perlu dirakit, namun cukup menyelipkan smartphone ke dalam bidang viewer yang disediakan. Dan LG pun mengklaim bahwa dibanding produk sejenis yang ada di pasaran, kualitas gambar yang dihasilkan headset ini lebih tajam dan halus serta akan menghasilkan pengalaman virtual reality yang lebih realistis.

2.Oculus Rift
Dimana dengan alat ini, pengguna akan merasakan pengalaman seperti masuk ke dalam dunia game yang sedang dimainkan.

3.Sony morpheus
Merupakan project yang digarap oleh perusahaan Sony. Headset ini merupakan hasil penerapan VR pada PS4, sehingga diharapkan nantinya akan memberikan pengalaman bermain game yang luar biasa. Sebagaimana oculust rift yang dikembangkan oleh oculust VR, Sony morpheus juga menggunakan komponen yang biasa tertanam dalam smarthphone.

4.Sulon Cortex
Pendiri Dhan Balachand mengonsepkan perangkat ini sebagai “Augmented Virtual Reality”. Hadset VR ini telah dilengkapi pemindai (spatial), yang memungkinkan pengguna untuk dapat membedakan dunia nyata dan dunia virtual.

5.Samsung Gear VR
Gear VR adalah hasil kolaborasi antara samsung dan oculus.

6.Avegant glyph
Aveglant Glyph memungkin pengguna untuk dapat menonton film seakan-akan sedang menonton di bioskop.

7.Razer OSVR
OSVR (Open Source Virtual Reality) adalah platform yang diterbitkan oleh produsen hardware untuk game yaitu Razer. Tujuannya adalah untuk membuat ekosistem VR lebih cepat berekskalasi.

8.Virtuex omni
Merupakan revolusi VR dimana pengguna tidak hanya menggunakan headset dan hanya duduk-duduk saja, tapi memungkinkan pengguna untuk berjalan dan benar-benar bergerak saat bermain game dengan menggunakan kombinasi Virtuex Omni dan Omni VR. Virtuex  omni terlihat seperti alat tredmill, pengguna harus menggunakan sepatu khusus untuk mengaksesnya.

Bidang-bidang yang pernah menerapkan teknologi augmented reality adalah:
1.Kedokteran (Medical): Teknologi pencitraan sangat dibutuhkan di dunia kedokteran, seperti misanya, untuk simulasi operasi, simulasi pembuatan vaksin virus, dll. Untuk itu, bidang kedokteran menerapkan augmented reality pada visualisasi penelitian mereka.

2.Hiburan (Entertainment): Dunia hiburan membutuhkan augmented reality sebagai penunjang efek-efek yang akan dihasilkan oleh hiburan tersebut. Sebagai contoh, ketika sesorang wartawan cuaca memperkirakan ramalan cuaca, dia berdiri di depan layar hijau atau biru, kemudian dengan teknologi augmented reality, layar hijau atau biru tersebut berubah menjadi gambar animasi tentang cuaca tersebut, sehingga seolah-olah wartawan tersebut, masuk ke dalam animasi tersebut.

3.Latihan Militer (Military Training): Militer telah menerapkan augmented reality pada latihan tempur mereka. Sebagai contoh, militer menggunakan augmented reality untuk membuat sebuah permainan perang, dimana prajurit akan masuk kedalam dunia game tersebut, dan seolah-olah seperti melakukan perang sesungguhnya.

4.Engineering Design: Seorang engineering design membutuhkan augmented reality untuk menampilkan hasil design mereka secara nyata terhadap klien. Dengan augmented reality klien akan tahu, tentang spesifikasi yang lebih detail tentang desain mereka.

5.Robotics  dan Telerobotics: Dalam bidang robotika, seorang operator robot, mengunnakan pengendari pencitraan visual dalam mengendalikan robot itu. Jadi, penerapan augmented reality dibutuhkan di dunia robot.

5.Consumer Design: Virtual reality  telah digunakan dalam mempromsikan produk. Sebagai contoh, seorang pengembang menggunkan brosur virtual untuk memberikan informasi yang lengkap secara 3D, sehingga pelanggan dapat mengetahui secara jelas, produk yang ditawarkan.



http:id.wikipedia org//wiki/Realitas_maya
http:id.wikipedia org//wiki/Realitas_maya
sitizulianafedi.blogspot.com/2015/02/the-trend-of-tecnology.html
resellera.wordpress.com/2010/07/01/sejarah-augmented-reality


0 komentar:

Posting Komentar