1.Kutipan
a.Pengertian Kutipan
Kutipan
adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan
juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber.
Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari
kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain
sebagainya.
b.Jenis – Jenis Kutipan
1.
Kutipan Langsung
Kutipan
Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya, tidak boleh ada
perubahan. Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan, kita beri tanda (sic!),
yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung
jawab atas kesalahan itu. Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan, memberi
huruf kapital, garis bawah, atau huruf miring, kita perlu menjelaskan hal
tersebut, misalnya huruf miring dari pengutip, ejaan disesuaikan dengan EYD,
dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan
oleh pengutip, harus digunakan huruf siku […..].
Cara
penulisannya sebagai berikut :
a.
Kutipan yang panjangnya kurang dari empat baris dimasukkan kedalam teks,
Diketik seperti ketikan teks
Diawali dan diakhiri dengan tanda (“)
Sumber rujukan ditulis langsung sebelum atau sesudah teks kutipan
b.
Kutipan yang terdiri dari empat baris atau lebih
Diketik satu spasi
Dimulai tujuh ketukan dari batas tepi kiri
sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan
Cara
Mengutip
Yang tidak lebih dari empat baris:
o
kutipan diintegrasikan dengan teks
o
jarak antar baris kutipan dua spasi
o
kutipan diapit dengan tanda kutip
o
sesudah kutipan selesai, langsung di belakang yang dikutip dalam
o
tanda kurung ditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan
o
menulis nama singkat atau nama keluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor
halaman tempat kutipan itu diambil
Yang lebih dari empat baris:
o
kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi
o
jarak antar baris kutipan satu spasi
o
kutipan dimasukkan 5-7 ketukan, sesuai dengan alinea teks pengarang atau
pengutip.
o
Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka baris pertama kutipan dimasukkan
lagi 5-7 ketukan
o
kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip dibelakang
kutipan diberi sumber kutipan {seperti pada 1)}
2.
Kutipan Tak Langsung
Dalam
kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.
Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak
usah diapit tanda petik. Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,
dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) seperti telah
dicontohkan
Adapun
cara penulisannya sebagai berikut :
Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi
rangkap sebagaimana dengan teks biasa
Semua kutipan harus dirujuk
Sumber-sumber rujukan harus ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang
mengandung kutipan
Cara
Mengutip:
o
kutipan diintegrasikan dengan teks
o
jarak antar baris kutipan spasi rangkap
·
kutipan tidak diapit tanda kutip
·
sesudah selesai diberi sumber kutipan
c. Contoh Kutipan
Contoh
Kutipan Langsung:
Argumentasi
adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983:
3). ( Contoh kutipan Langsung 1# )
-------------------------------------------------------
Menurut
Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah
suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang
lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulis atau pembicara. ( Contoh kutipan Langsung
2# )
--------------------------------------------------------
Argumentasi
adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan
pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan
apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara 1 ( Contoh kutipan
Langsung 3# )
Contoh
Kutipan Tak Langsung:
Seperti
dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan
yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis
bahkan mau melakukan apa yangdikatakan penulis. ( Contoh kutipan
Tidak Langsung 1# )
-------------------------------------------------------
Argumentasi
pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin
akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf,
1983:3). ( Contoh kutipan Tidak Langsung 2# )
-------------------------------------------------------
Argumentasi
pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin
akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan
penulis1). ( Contoh kutipan TidakLangsung 3# )
Seperti
halnya penulisan data, penulisan kutipan (referensi) ini juga harus menyebutkan
sumber kutipan tersebut. Seperti contoh di atas menyebutkan bahwa sumber
diambil dari buku karangan Gorys Keraf, yang terbit pada tahun 1983, dan sumber
tersebut terdapat di halaman 3. Informasi mengenai penerbit dan judul buku
dapat dilihat di Daftar Pustaka atau Bibliografi. Pada contoh terakhir hanya
ditulis angka 1, menyatakan bahwa keterangan sumber dicantumkan di bawah
halaman yang disebut dengan catatan kaki.
2.Abstrak
a.Arti Abstrak
Pengertian
umum abstrak merupakan penyajian singkat mengenai isi tulisan sehingga pada
tulisan, ia menjadi bagian tersendiri. Abstrak berfungsi untuk menjelaskan
secara singkat kepada pembaca.
Sedangkan
pengertian khusus abstrak adalah sesuatu yang dilihat tidak mengacu kepada
obyek atau peristiwa khusus. Abstraksi menyajikan secara simbolis atau secara
konseptual serta secara imajinatif sesuaru yang tidak dialami secara langsung.
Jadi
abstrak adalah kata yang menunjukan kepada sifat, keadaan dan kegiatan yang
dilepas dari objek tertentu. Pemahaman akan pengertian abstrak sepertinya masih
dianggap sebagai suatu yang sulit bahkan tak teraplikasi. Sebagaimana tertera
di atas, suatu perikatan adalah suatu pengertian abstrak (dalam arti tidak
dapat dilihat dengan mata), maka suatu perjanjian adalah suatu peristiwa atau
kejadian yang konkret. Misalnya : Perjanjian jual beli
b.Isi Abstrak
Sebuah
abtrak memuat beberapa unsur penelitian yang telah dibuat. Isi abstrak meliputi
judul penelitian, rumusan masalah penelitian, metode penelitian, teknik dan
pengumpulan data penelitian serta hasil dan kesimpulan peneltian yang telah
dibuat. Kesemuanya itu terangkum dalam abstrak. Penulisan abstrak cukup
singkat, jelas dan padat serta sesuai dengan kaidah penulisan.
c.Jenis Abstrak
Ada
beberapa jenis abstrak yang digolongkan pada fungsi dan orientasi pembaca.
Namun pada prakteknya lebih banyak dikenal/digunakan dua jenis abstrak ini
yaitu :
1.
Abstrak Informatif
Merupakan
abstrak dokumen yang terpenting, sangat umum, informasi kuantitatif dan
kualitatif.
Ciri-cirinya
: menyajikan hasil isi dan prinsip-prinsip dari hasil kerja (tujuan,metode),
kesimpulan dari artikel asli secara jelas, untuk orientasi pembaca yang tidak
dapat mengakses dokumen aslinya. Abstrak informative dibuat sesempurna mungkin
namun tidak mengubah makna/isi dari dokumen/artikel aslinya. Sehingga abstrak
ini lebih panjang daripada jenis abstrak lainnya. Biasanyamakalah/artikel
majalah menghasilkan 100 hingga 250 kata,sedangkan laporan dan tesis sekitar
500 kata.
2. Abstrak
Indikatif
Menunjukan
isi sebuah artikel dan berisi pernyataan umum tentang sebuah dokumen, tanpa
disertai informasi terperinci mengenai hasil tujuan serta data kuantitatif.
Biasanya untuk dokumen diskusi, tinjauan literature, prosiding komerensi, dan
esei.
Jenis
abstrak lainnya yaitu :
3.
Abstrak ulasan/kritis
Pengabstrak
tidak hanya menjelaskan isi dari dokumen asli tetapi mengevaluasi/menilai,
memberi pendapat dan dapat pula menganalisa kerjanya bahkan cara penyajiannya.
(Cenderung memberikan komentar)
4.
Abstrak pokok
Ditulis
untuk menarik perhatian pembaca terhadap suatu dokumen, ditulis dengan
sederhana, ringan dan tidak terlalau resmi (gambaran tidak lengkap). Abstrak
ini lebih banyak ditulis oleh pengarang atau redaksi.
5.
Abstrak terarah / miring
Dalam
abstrak ini satu artikel/dokumen dapat dibuat lebih dari satu abstrak yang
ditujukan pada bidang-bidang tertentu
6.
Abstrak statistic/numeric
Menyajikan
data dalam bentuk table/numeric. Abstrak jenis ini ringkas dan mudah dibaca
banyak dipergunakan untuk memproyeksikan kecenderungan pertumbuhan penduduk,
pasar, konsumsi.(Data ekonomi, social dan pemasaran).
7.
Abstrak Informatif- Indikatif
Perpaduan
abstrak informative dan indikatif. Sebagian dari abstrak ditulis dalam gaya
informative, sedangkan aspek dokumen yang kurang penting ditulis dalam gaya
indikatif.
8.
Abstrak Mini
Merupakan
abstrak yang menguatkan judul dokumen yang diabstrak., tidak membuat analisis
dengan penulisan yang sangat cepat, judul artikel sebagai alat pemberitahuan
bagi pembaca
d. Contoh abstrak
1.
Contoh Abstrak Artikel Ilmiah
Mamudji,
Sri. “Mediasi Sebagai Alternatif Penyelesaian Sengketa Di Luar Pengadilan.”
Majalah Hukum Dan Pembangunan 3 (Juli-September 2004): 194-209.
Berawal dari ketidakpuasan akan proses pengadilan yang memakan waktu relatiF
lama, biaya yang mahal, dan rasa ketidakpuasan pihak yang merasa sebagai pihak
yang “kalah”, dikembangkan mediasi sebagai salah satu cara penyelesaian
sengketa di luar pengadilan. Selain itu, pengembangan mediasi juga didukung
oleh berbagai faktor yaitu, (1) cara penyelesaiannya dikenal di berbagai budaya,
(2) bersifat non adversial, (3) mengikutsertakan baik pihak yang langsung
berkaitan maupun pihak yang tidak langsung berkaitan dengan sengketa dalam
perundingan, (4) bertujuan win-win solution. Mediasi adalah negosiasi lanjutan,
yaitu perundingan yang dibantu oleh pihak ketiga netral yang keberadaannya
dipilih oleh para pihak. Mediator tidak mempunyai wewenang untuk mengambil
keputusan. Di dalam melakukan perundingan dikenal dua teknik yaitu perundingan
yang bertumpu pada posisi dan perundingan yang bertumpu pada kepentingan.
Keberhasilan mediasi ditentukan oleh kecakapan mediator, oleh karena itu
mediator harus menguasi berbagai keterampilan dan teknik. Agar dapat membantu
para pihak menyelesaikan sengketa dan dapat menawarkan alternatif penyelesaian,
mediator harus dapat memetakan apa yang menjadi penyebab konflik. Hal ini dapat
dilakukan melalui pengamatan terhadap sikap, persepsi, pola interaksi, dan
komunikasi yang ditunjukkan para pihak dalam perundingan. Menurut Moore, ada
tiga tipe mediator, yaitu, (1) mediator jaringan sosial (social network
mediator), (2) mediator otoritatif (authoritative mediator), (3) mediator
mandiri (independent mediator). Di Indonesia, penyelesaian sengketa melalui
mediasi dikenal tidak hanya dalam masyarakat tradisional tetapi telah diatur
dalam berbagai undang-undang, misalnya Undang-undang Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Undang-undang Perlindungan Konsumen, Undang-undang tentang Kehutanan,
Undang-undang tentang Perselisihan Hubungan Industrial, Undang-undang tentang Arbitrasi
dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Untuk mediasi di pengadilan, Mahkamah
Agung telah mengeluarkan Peraturan MA tentang Prosedur Mediasi Si Pengadilan.
2.
Contoh Abstrak Laporan Penelitian/ Skripsi/ Tesis/Disertasi
Pattinama,
Tisha Sophy. “ Fungsi Akta Perdamaian Yang Dibuat Oleh Notaris Sebagai Pejabat
Umum (Dalam Penyelesaian Perselisihan Jual Beli Telpon Umum Tunggu).” Tesis,
Magister, Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006, vii + 66 halaman.
Biliografi 30 (1980-2006).
Penulisan tesis ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dengan data
sekunder sebagai sumber datanya. Yang menjadi permasalahan adalah mengapa
perjanjian damai yang dibuat notaris merupakan alternatif penyelesaian
perselisihan jual beli telpon umum tunggu, dan bagaimana kekuatan hukum akta
perjanjian perdamaian terhadap para pihal yang berselisih? Perselisihan jual
beli dapat diselesaikan melalui dua cara yaitu melaui pengadilan dan di luar
pengadilan. Proses penyelesaian di pengadilan membutuhkan biaya dan waktu yang
tidak sedikit sehingga proses penyelesaian tidak efektif. Hal ini berbeda
dengan penyelesaian di luar pengadilan yang dilakukan secara damai dan
sukarela. Dalam penyelesaian segketa jual beli telpon umum tunggu antara PT AC
dan PT BS kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan secara damai dan sukarela.
Sebagai hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyelesaian perselisihan
dengan cara musyawarah dan mufakat adalah cara yang paling efektif sehingga
perjanjian perdamaian yang dibuat oleh notaris menjadi alternatif penyelesaian
perselisihan antara PT AC dan PT BS. Akta perdamaian yang dibuat oleh notaris
dianggap sebagai akta yang otentik mempunyai kekuatan pembuktian lahiriah,
formal dan material, sehingga mempunyai kekuatan mengikat sama dengan putusan
hakim pada tingkat akhir.
3.Daftar
Pustaka
a.Pengertian Daftar Pustaka
Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku,
nama pengarang, penerbit, dan sebagainya. Yang ditempatkan pada bagian akhir
suatu karya tulis atau buku dan disusun berdasarkan abjad[1][1]. Menurut
Gorys Keraf yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah
daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan
lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan yang sedang dikerjakan[2][2].
Melalui
daftar pustaka pembaca atau penulis dapat melihat kembali kepada sumber
aslinya. Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu sesungguhnya mempunyai
keterkaitan dengan isi pembahasan itu, dan apakah bahan itu dikutip dengan
benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara itu pembaca dapat memperluas pula
pengetahuannya dengan bermacam-macam referensi itu.
b.Susunan Daftar Pustaka
Ada
hal-hal yang harus diperhatikan urutan dalam penulisan daftar pustaka, yaitu :
Nama
penulis
Tahun
Terbit
Judul
Buku / Karya
Tempat
Terbit
Nama
Penerbit
Bila
sudah mengetahui urutan dalam penulisan daftar pustaka, langkah selanjutnya
adalah mengetahui tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis daftar
pustaka yang baik :
Pada
penulisan nama, tidak perlu dicantumkan gelar
Bagi
penulis yang memiliki marga, maka marga tersebut harus ditulis paling depan.
Apabila
tidak terdapat nama marga, maka penulisan nama tersebut diakhir.
Penulisan
judul buku / karya ilmiah menggunakan font italic / cetak miring pada setiap
katanya.
Jarak
antar sumber diberikan dua spasi.
Teknik
penulisanya dibedakan tiap sumbernya, apakah dari internet, buku, jurnal atau
karya ilmiah lainya. Karena sudah ditetapkan dalam peraturan pemerintah dalam
undang-undang menulis daftar pustaka.
c.Contoh Daftar Pustaka
Ø Contoh
Daftar Pustaka Sumber Buku :
Wahyu,
Angga. 2014. Belajar Ubuntu Dari Dasar. Pati : Gramedia
Saputra,
Agus. 2013. Proyek Membuat Website Periklanan Dengan PHP. Cirebon: Sinar
Kreatif
Isnawan,
Norma. Cara Cepat Cari Jodoh. Semarang: Gramedia.
Ø Contoh
Daftar Pustaka Sumber Koran :
Dimas
16 Desember, 2014. Hal-Hal Penting Dalam Penulisan Dafatar Pustaka. Suara
Merdaka, hlm 5 & 6.
Ø Contoh
Daftar Pustaka Sumber Kamus / Ensiklopedia :
David-Margaret,
D.1992. Mentasy disorders and therir trearment. The New Encylopedia Britannica.
Encylopedia Britannica 255: 750-758.
Ø Contoh
Daftar Pustaka Sumber Internet / Website :
Afid
Zakaria, 2015 Penulisan dan Contoh Daftar Pustaka Yang Benar,
www.contohsurat123.com Diakses Pada 18 Maret 2015 14:05